Kajian akademik Keheteroseksualan

Biologikal

Teori hormonal sebelum kelahiran

Proses maskulinisasi otak secara neurobilogi telah cukup dimengerti. Estradiol dan testosteron, yang dikatalisa oleh enzim 5α-reduktase menjadi dihidrotestosteron, berikatan dengan reseptor androgen di otak untuk membuatnya maskulin. Jika reseptor androgen terlalu sedikit (pada manusia yang mengidap sindrom androgen tidak sensitif) atau terlalu banyak (wanita dengan congenital adrenal hyperplasia), akan timbul efek secara fisik dan psikologi.[13] Telah diduga bahwa keheteroseksualan pria dan wanita merupakan hasil dari variasi proses tersebut.[14] Menurut penelitian ini, keheteroseksualan pada wanita berkaitan dengan rendahnya proses maskulinisasi pada otaknya dibandingkan dengan yang ditemukan pada wanita lesbian. Namun, pada pria heteroseksual, terdapat sejumlah penelitian yang mendukung bahwa proses maskulinisasinya lebih tinggi dibandingkan pria homoseksual, tetapi beberapa penelitian yang lain justru membuktikan sebaliknya.

Seleksi alam

Banyak kebiasaan manusia yang dianggap akhirnya dapat dijelaskan dalam konteks seleksi alam. Dari sudut pandang ini, variasi fenotip antara hasrat heteroseksual dan homoseksual dalam setiap individu telah berkembang pada manusia, sebagaimana juga terjadi pada beberapa spesies lain. Hal ini merupakan wujud nyata adaptasi yang lebih baik, sebab tidak ada dokumentasi mengenai populasi manusia yang seluruhnya adalah heteroseksual.

Kebiasaan heteroseksual pada haiwan

Sebagian besar proses reproduksi di dunia binatang difasilitasi melalui hubungan heteroseksual, meskipun ada juga binatang yang bereproduksi secara aseksual, seperti protozoa dan haiwan tak bertulang belakang berderajat rendah.[15]

Reproduksi secara seksual sebenarnya tidak membutuhkan suatu orientasi yang heteroseksual, sebab orientasi seksual merujuk pada pola tetap berjangka panjang terhadap ketertarikan seksual dan emosional yang membimbing pada suatu ikatan sosial yang biasanya juga berjangka panjang. Sementara itu, reproduksi seksual hanya membutuhkan tindakan dasar hubungan kelamin yang seringkali dilakukan hanya sekali setiap waktunya.

Psikologi

Rencana utama: Orientasi seksual

Penelitian terhadap kebiasaan

Rencana utama: Kinsey Reports

Pada permulaan abad ke-20 M, diskusi teoretis mula-mula terhadap bidang psikoanalisis menempatkan biseksualitas dalam perkembangan psikologi manusia. Penelitian kuantitatif oleh Alfred Kinsey pada tahun 1940an dan kisi-kisi orientasi seksual Dr. Fritz Klein pada tahun 1980an menemukan distribusi yang serupa dengan dalil yang dikemukakan para pendahulu mereka.

Berdasarkan tulisan Alfred Kinsey yang berjudul Sexual Behavior in the Human Male serta beberapa penelitian modern lainnya, mayoritas manusia memiliki pengalaman atau sensasi heteroseksual maupun homoseksual sehingga mereka dikategorikan sebagai biseksual. Penelitian Kinsey secara konsisten menemukan bahwa orientasi seksual merupakan sesuatu yang berkembang ke banyak segi di sepanjang kehidupan seseorang; jarang, tetapi tidak wajib terjadi, termasuk membentuk ketertarikan pada jenis kelamin yang baru. Jarang individu yang secara radikal mengorientasi ulang keseksualan mereka secara cepat -dan lebih sedikit lagi yang melakukannya atas kemauan mereka sendiri-tetapi seringkali seksualitas berkembang, berubah, dan menyerap elemen-elemen baru selama puluhan tahun. Misalnya, norma umum "usia yang pantas" untuk seksualitas membutuhkan suatu objek ketertarikan yang berubah (terutama pada masa menuju kedewasaan). Teori queer kontemporer, yang menggabungkan berbagai ide dari konstruksionisme sosial, cenderung melihat seksualitas sebagai sesuatu yang hanya memiliki arti dalam susunan sejarah yang diberikan. Maka seksualitas dipandang sebagai suatu partisipasi dalam sebuah jalur sosial yang lebih besar dan, meskipun terkesan berubah-ubah jika dipandang dari beberapa sisi, bukanlah sebagai sesuatu yang ditentukan oleh masing-masing individu secara ketat.

Penelitian-penelitian lain menyangsikan metodologi Kinsey. "Perhitungannya dinilai rancu setelah diketahui bahwa ia mewawancarai para homoseksual dan tahanan (banyak yang merupakan pelaku kejahatan seksual) secara tidak seimbang."[16][17]

Para seksologis mengaitkan ketidaksesuaian beberapa penemuan terhadap sikap negatif masyarakat pada suatu orientasi seksual tertentu. Misalnya, orang-orang dapat berkata berbeda mengenai orientasi seksual mereka, tergantung pada lingkungan sekitarnya saat itu, apakah terbuka atau pribadi. Keengganan untuk menyingkap orientasi seksual seseorang yang sebenarnya seringkali disebut "berada di dalam lemari". Individu-individu yang mampu menikmati relasi seksual dengan kedua atau satu jenis kelamin dapat memiliki kecenderungan untuk membatasi diri mereka sendiri pada hubungan heteroseksual atau homoseksual dalam masyarakat yang memberi stigma pada hubungan sesama jenis ada beda jenis.

Kodrat dan pola asuhan

Perdebatan skala besar mengenai "sifat alami dan pola asuhan" muncul pada topik mengenai apakah faktor biologi atau psikologi yang lebih mendominasi terbentuknya orientasi seksual pada manusia. Faktor-faktor yang menjadi kandidat antara lain adalah genetika, kadar hormonal yang diterima janin, dan faktor-faktor lingkungan.

APA baru-baru ini secara resmi memberikan pernyataan bahwa "beberapa orang percaya bahwa orientasi seksual merupakan pembawan sejak lahir dan tidak berubah; tetapi orientasi seksual berkembang sepanjang masa kehidupan seseorang",[18] kebalikan dari sebelumnya, saat seksualitas yang tidak umum dianggap sebagai suatu bentuk penyimpangan atau penyakit mental yang dapat disembuhkan melalui suatu institusionalisasi atau cara lain.

Kritik atas penelitian

Berbagai penelitian yang dilakukan untuk mengetahui asal-muasal orientasi seksual dikritik memiliki lingkup terlalu sempit, kebanyakan hanya berfokus pada heteroseksualitas dan homoseksualitas sebagai dua kutub berlawanan tanpa adanya penjelasan di antara keduanya. Juga dinyatakan bahwa penelitian-penelitian ilmiah terlalu fokus untuk mencari penjelasan mengenai orientasi seksual secara biologis, dan tidak cukup untuk efek-efek kombinasi biologi dan psikologi.

Sebuah ringkasan yang diberikan oleh Council for Responsible Genetics menegaskan bahwa orientasi seksual tidaklah tetap, dan pada suatu ceramah mengenai orientasi seksual: "Yang jelas hilang dari perdebatan ini adalah gagasan yang diperjuangkan oleh Kinsey, bahwa ekspresi seksualitas manusia bervariasi antara yang satu dengan yang lain, sebagaimana ciri-ciri kompleks lainnya. Tetapi sebagaimana kecerdasan, seksualitas merupakan suatu ciri kompleks umat manusia yang berusaha dijelaskan oleh ilmu pengetahuan modern secara genetik... Daripada memutuskan bahwa hal tersebut merupakan hasil dari proses-proses biologis murni, suatu sifat tumbuh dari proses-proses perkembangan yang memasukkan elemen-elemen biologis dan sosial. Menurut American Psychological Association (APA), terdapat banyak teori mengenai asal-usul orientasi seksual seseorang, tetapi beberapa percaya bahwa "orientasi seksual sangat mungkin merupakan hasil dari suatu interaksi kompleks faktor-faktor lingkungan, kognitif, dan biologis," dan bahwa faktor-faktor genetika memainkan "peran yang signifikan" dalam menentukan sesualitas seseorang.

Sosial dan sejarah

Semenjak tahun 1960an dan 1970an, sejumlah besar penelitian telah memberikan bukti dan analisis secara meluas sehingga heteroseksualitas dan homoseksualitas dapat ditata secara sosial dan mengalami perubahan sejarah.[19] Penelitian-penelitian tersebut melawan asumsi bahwa heteroseksualitas, homoseksualitas, dan berbagai variasi seksualitas lainnya hanya merupakan fenomena biologis dan psikologis.

Suatu pasangan heteroseksual, seorang pria dan seorang wanita dalam suatu hubungan yang intim, akan membentuk sebuah keluarga inti.[20] Berbagai masyarakat sepanjang sejarah bersikeras bahwa suatu perkawinan dilangsungkan sebelum pasangan tersebut berkeluarga, tetapi pelaksanaan aturan ini sangatlah bervariasi. Pada beberapa aturan, jika suatu pasangan pria dan wanita yang belum menikah telah tinggal bersama cukup lama, mereka dianggap telah melangsungkan pernikahan adat.

Rujukan

WikiPedia: Keheteroseksualan http://www.united-church.ca/exploring/marriage/aff... http://www.gayhistory.com/rev2/words/heterosexual.... http://books.google.com/books?id=DcLZvQIzTakC&pg=P... http://www.merriam-webster.com/medical/hetero http://dictionary.reference.com/browse/hetero http://idioms.thefreedictionary.com/go+straight http://www.worldsexexplorer.com/heterosexual-sex.h... http://marriagelaw.cua.edu/publications/wrr.pdf http://www.courtinfo.ca.gov/courts/supreme/highpro... http://prpm.dbp.gov.my/Search.aspx?k=Heteroseksual